murid

http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

murid

http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html" style="top : 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

murid

http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

Sabtu, 28 Januari 2017

pratikum

   LEMBAR KERJA PRAKTIK FARMAKOGNOSI

     I. JUDUL PRAKTIKUM             : Membuat Simplisia Jahe (Zingiberis Rhizoma)`

Penilaian Simplisia secara Makroskopis : Warna kuning pucat pada bagian dalam dan berserat , coklat pucat pada bagian luar , bentuknya bulat agak lonjong.


II.  TUJUAN PRAKTIKUM      :

Siswa Mampu melakukan penilaian simplisia secara makroskopis

III. PENDAHULUAN  :

1.      Penjelasan Cara Penilaian simplisia
1.1  Pengumpulan bahan
dalam pengumpulan bahan, hal yang perlu diperhatikan adalah umur tanaman, bagian tanaman pada waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh.
1.2  Sortasi basah
sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan bahan asing lainnya dari bahan simlisia sehingga tidak ikut terbawa pada proses selanjutya yang akan mempengaruhi hasil akhir.
1.3  Pencucian
pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yg melekat pada bahan simplisia. Air yang digunakan sebaiknya ialah air mengalir yang bersumber dari air bersih, seperti air PAM, air sumur, atau mata air.
1.4  Perajangan
perajangan tidak harus selalu dilakukan. Proses ini pada dasarnya dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan. Jika ukuran simplisia cukup kecil atau tipis, proses ini dapat diabaikan.
1.5  Pengeringan
tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga menjamin mutu dalam penyimpanan, mencegah pertumbuhan jamur, dan mencegah proses atau reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu. Faktor yang penting dalam perajangan adalah suhu, kelembapan, dan aliran udara (ventilasi). Sumber suhu dapat berasal dari sinar matahari, baik secara langsung maupun ditutupi dengan kain hitam, atau dapat pula berasal dari suhu buatan dengan menggunakan oven.
       Pengeringan bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri atau komponen lain yang termolábil hendaknya dilakukan pada suhu tidak terlalu tinggi dengan aliran udara berlengas rendah secara teratur. Simplisia yang mengandung alkoloida umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari 70ºC.
       Dalam pengeringan , simplisia hendaknya jangan ditumpuk terlalu tebal agar proses penguapan dapat berlangsung dengan cepat dan tidak terjadi pembusukan. Suhu yang tidak terlalu tinggi sering kali menghasilkan warna simplisia yang lebih menarik. Sebagai contoh suhu awal pengeringan temulawak dengan panas buatan adalah 50º-55ºC.
1.6  Sortasi Kering
Tujan sortasi kering adalah memisahkan bbahan-bahan asing, seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan dan kotoran lain, yang masi hada dan tertinggal di simplisia kering.
1.7  Pengemasan
Pengemasan simplisia menggunakan wadah yang inert, tidak beracun, dapat melindungi simplisia dari cemaran, dan mencegah kerusakan.
1.8  Penyimpanan
Penyimpanan simplisia sebaiknya di tempat yang kelembapannya rendah, terlindungi dari sinar matahari dan terlindungi dari gangguan serangga dan tikus. Simplisia nabita atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga , cemaran atau mikroba dengan penambahan kloroform , CCI, éter, atau pemberian bahan dengan cara yang sesuai sehingga tidak meninggalkan sisa yang membahayakan kesehatan.
1.9  Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu merupakan usaha untuk menjaga kestabilan mutu simplisia. Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau penyerahan dari pengumpul/pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupa simplisia murni dan memenuhi persyaratan umum untuk simplisia. Simplisia yang bermutu adalah simplisia yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia atau Materia Medika Indonesia. Pemeriksaan mutu simplisia meliputi hal-hal sebagai berikut :
a)      Kebenaran simplisia
Pemeriksaan kebenaran simplisia dilakukan dengan cara organoleptis , mikroskopis , Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan menggunakan indra manusia melalui pengamatan terhadap bentuk ciri-ciri luar, warna, dan bau simplisia. Pemeriksaan mutu organoleptis sebaiknya dilanjutkan dengan mengamati ciri-ciri anatomi histologi terutama untuk menegaskan keaslian simplisia.
b)      Parameter nonspesifik
Parameter nonspesifik terikat dengan faktor lingkungan dalam pembuatan simplisia, seperti uji adanya pencemaran yang disebabkan oleh pestisida , jamur , aflatoksin, logam berat dan benda asing lainnya.
c)      Parameter spesifik
Parameter spesifik terikat langsung dengan senyawa yang terkandung dalam tanaman. Pemeriksaan parameter spesifik meliputi :
·         Pemeriksaan secara fisik, yang meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi optik , titik lebur, titik beku, kadar air, sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, pengamatan mikroskopis dengan sinar polariasis, dan lain sebagainya.
·         Pemeriksaan secara kimia , yang meliputi pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan yang bersifat kualitatif disebut identifikasi dan umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan , penyaringan , dan mikrosublimasi. Pemeriksaan yang bersifat kuantitatif disebut penetapan kadar.
·         Pemeriksaan secara biologi , yang umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.

2.      Penjelasan ttg Pemalsuan dan penurunan simplisia

Pemalsuan umunya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja .
             Simplisia dianggap bermutu rendah jika memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadar. Mutu rendah dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, dan pengaruh kelembapan, panas, atau penyulingan.
             Simplisia dianggap rusak jika oleh sebeb tertentu, keaadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya: menjadi basah oleh air laut atau tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal.
             Simplisia dinyatakan bukukan jika kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan, atau serangga.
             Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama dengan bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Sebagai contoh, kuncup cengkeh tercampur dengan tangkai cengkeh; daun sena tercampur dengan tangkai daun sena.
             Simplisia dianggap dipalsukan jika sengaja diganti, diolah, atau ditambah vahan lain yang tidak semestinya. Sebagai contoh, minyak zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama minyak zaitun; tepung jahe ditambah pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk cabe agar tetap berasa pedas, dan ditambah serbuk temulawak agar warnannya nampak seperti keadaan semula.


IV. LITERATURE          :

Sama spt LKP 1

V. HASIL PRAKTIKUM              :
NO
SISTEMATIKA TANAMAN
GAMBAR / FOTO SIMPLISIA

1.











Bruceae Fructus
Nama lain : Tambara Merica, Buah Makassar
Tanaman asal : Brucea javanica, (l.) Merr., Brucea amarissima (Lour.) Merr., Brucea sumatrana Roxb.
Keluarga : Simarubaceae
Zat berkhasiat/isi : Minyak atsiri, zat pahit, lemak, bruseral, bruseralin
Penggunaan : Obat disentri dan haemostatika
Pemerian : Bau agak asam dan rasa sangat pahit
Bagian yang digunakan : Buah yang telah masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Foto + keterangan (Warna, bentuk, bau, rasa)

2.













Capsici Fructus
Nama lain : Cabe,capsicum,caynne pepper,lombok
Tanaman asal : Capsicum annum.L
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Kapsisin,vitamin C,damar,zat warna kapsantin dan karoten
Pemerian : Bau merangsang dan rasa pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang telah masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


3.
Capsici frutescentis Fructus
Nama lain : Buah cabe rawit
Tanaman asal : Capsicum frutescens
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Kapsisin,vitamin C,damar,zat warna kapsantin dan karoten
Pengguaan : Stimulansia, Stomakika dan karminativa
Pemerian : Bau merangsang dan rasa sangat pedas
Bagian yag digunakan : Buah yang telah masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
  1. Jenis
a)       Cabe rawit atau cengek leutik : buahnya kecil,berdiri tegak pada tangkai, yang muda bewarna hijau,setelah masak berubah menjadi merah
b)        Cengek domba atau Cengek bodas :
Buahnya lebih besar dari cengek leutik , yang muda bewarna putih, setelah tua berubah menjadi jingga
c)       Ceplik : buahnya besar, yang muda bewarna hijau, setelah tua berubah menjadi merah
  1. Varietas
a)       Varietas minimum :  brid pepper atau chilitepin
b)       Varietas abbreviatum : cabe domba, lombok bundar , bel cayenne atau sweetpepper
c)       Varietas longum : long cayenne, green chili, cabe gede atau lombok abang




4.
Coptici Fructus
Nama lain : Buah mungsi
Tanaman asal : Carum copticum Benth.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri (mengandung timol dan karvon)
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,6% v/b
Penggunaan : Karminativa
Pemerian : Bau khas aromatik seperti timol dan rasa agak pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang telah masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5.

Coriandri Fructus
Nama lain : Ketumbar
Tanaman asal  : Coriandrum sativum L.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama/isi  : Minyak atsiri(mengandung koriandrol) dan minyak lemak 
Penggunaan Bumbu masak dan karminativa
Pemerian : Buah yang diremas berbau aromatik khas, rasa khas lama lama agak pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang masak dan kering
Penyimpanan  :  Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN :
Waktu panen : Tanaman dapat dipanen setelah warna biji berubah dari hijau menjadi coklat kuning, yaitu pada umur 3-3,5 bulan dari waktu tanam. Panen dilakukan dengan memotong atau meabut tanaman. Tanaman diikat kemudian dijemur selama 1 minggu atau lebih. Biji dilepaskan dari buah dan dijemur lagi sampai kering


6.
Gummi Acaciae
Nama lain  : Gom Arab, Gom akasia, acacia, gummi mimosae
Tanaman asal  : Acacia sp., antara lain AcaciaSenegal Willd.
Keluarga  : Papalionaceae
Zat berkhasiat utama  : Arabin, yaitu garam kalium, kalsium, dan magnesium dari asam arbinat, yang tersusun atas arabinosa, ramnosa, galaktosa, dan asam aldobionat. Zat berkhasiat lainnya adalah enzim dari tipe oksidase
Penggunaan  : Bahan penolong pada pembuatan sediaan obat, seperti suspensi, elmulsi, tablet hisap (trokisi), basila, pil, dan tablet
Pemerian  : Hampir tidak berbau dan rasa tawar seperti lender
Bagian yang digunakan     : Eksudat gom kering yang diperpleh dari batang dan dahan
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutu baik
 Jenis jenis gom
  1. Gom Arab atau gom Kordofan. Jenis go mini memiliki mutu terbaik. Gom dikumpulkan di Kordofan., provinsi Sudan. Gom Kordofan memiliki dua kualitas, yaitu:
·         Bleahed gum, yaitu gom berupa butiran-butiran bulat atau potongan bersudut-sudut, putih atau agak kuning, dan bagian luar retak-retak
·         Natural gum, yaitu gom yang lebih tembus cahaya dengan retak-retak yang tidak begitu banyak, warna kuning atau warna merah jambu
  1. Gom Senegal atau Afrika Barat. Jenis go mini berasal dari Senegal. Daya rekat gom ini bagus sehingga banyak dipakai dalam industry. Gom Senegal umumnya berupa butiran-butiran jorong atau bulat dan utuh atau potongan-potongan berbentuk bumbu yang lurus atau terpilin. Jenis gom Senegal yang terbaik berwarna agak putih (tidak berwarna), tetapi umumnya tampak kekuningan, kemerahan, atau merah cokelat
  2. Gom Arab bebas enzim (gummi arabici desenzymatum). Gom ini dibuat dari 1 bagian gom Arab dicampur dengan 1,5 bagian air. Campuran dipanaskan dalam aliran ua air selama 1 jam atau dalam uap air bersuhu 107C selama 30 menit. Campuran diratakan sebagi lapisan-lapisan tipis pada lempeng kaca, kemudian dikeringkan


7.
Myrrha  
Nama lain  : Mira
Tanaman asal : Commiphora sp., antara lain Commiphara molmol
Keluarga : Burseraceae
Zatb khasiat utama/isi : Gom (galaktosiloaraban); damar yang mengandung senyawa-senyawa fenol (heraboresem, herabomirol, dan mirolol); asam-asam damar; minyak atsiri (mirol  dan mirenol) yang mengandung pinen, eugenol, kresol, sinamilaldehida, dan kuminaldehida; mineral, zat pahit, asam semut, asam cuka, dan asam mirol
Persyaratan kadar               : Gom (galaktosiloaraban) 40-70%, damar 25-45%, dan asam  damar  3-10%
Penggunaan  : Pembuatan dupa, parfum, dan tingtur mira untuk obat kumur
Pemerian : Bau aromatik enak, rasa pahit, dan getir. Jika digerus dengan air, terbentuk emulsi berwarna kuning
Bagian yang digunakan  : Damar gom minyak yang diperoleh dari batang
Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


8.
Aloe
Nama lain : Jadam, aloes
Tanaman asal : Aloe dapat berasal dari barbagai spesies tanama Aloe yaitu :
·         Aloe perryi Baker
·         Aloe barbadensis Miller
·         Aloe ferox Miller
·          Aloe africana Miller
·         Aloe spicata Bakar
Keluarga  : Liliaceae
Zat khasiat utama/isi  : Damar, aloin,air, dan abu. Sifat purgatife disebabkan oleh tiga pentosida, yaitu barbalion (alion), isobarbalion, dan betabarbalion. Hidrolisis barbalion menghasilkan aloe emodin dan d-arabinosa
Penggunaan  : Pengcahar
Pemerian  : Semua jenis jadam bersa sangat pahit dan menimbulkan rasa mual
Bagian yang digunakan  : Cairan yang keluar dari potongan daun segar
Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


9.
Camphora
Nama lain : Kamfer
Tanaman asal : Cinnamomum camphora L.
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama/isi : Kamfer (C12H16O)
Penggunaan : Karminatva, obat kejang, obat gatal, obat encok, dan antiiritansia
Pemerian : Hablur putih atau massa hablur tidak berwarna atau putih, bau khas tajam, rasa pedas, dan aromatik
Bagian yang digunakan : Potongan akar, batag, dan cabang yang dialiri uap air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

KETERANGAN TAMBAHAN :
Sediaan : Lotio Kummerfeldi (FN), Solutio Camphora Spirituosa (FN), Tabulae Acidi Acetylosalicylici Compositum (FOI)


10.
Carbo Adsorbens
Nama lain : Karbo adsorben, arang penyerap, arang jerap
Asal : Arang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan tertentu dan telah diaktifkan untuk memertinggi daya serap
Keluarga  :    -
Zat berkhasiat utama/isi :    -
Penggunaan  :  Antidotum
Pemerian  : Serbuk sangat halus, bebas dari butiran, warna hitam, tidak berbau, dan tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN  :
Sediaan : Tablet NORIT (Eagle Indo Pharma)


11.
Catechu
Nama lain : Gambir
Tanaman asal  : Uncaria gambier (Hunter) Roxb.
Keluarga : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Asam katekutanat sebanyak 25-50%,isokatekin dan akakatekin sebanyak 2-8%, kuersetin, dan zat merah kateku
Penggunaan : Adstringensia kuat
Pemerian : Tidak berbau, rasa mula-mula pahit dan kelat-sepat, kemudian agak manis
Bagian yang digunakan : Sari air kering yang diperoleh dari daun dan ranting muda
Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


12.
Colophonium
Nama lain : Gondorukem, resina, rosin
Tanaman asal  : Beberapa spesies Pinus, seperti pinus merkusii, Pinus palustris, pinus pinaster, Pinus roxburghii
Keluarga : Pinaceae
Zat berhasiat utama/isi : Isomer dan modifikasi dari asam abietat anhidrat, antara lain asam primarat dan asam sapinat
Penggunaan : Bahan salep dan plester, serta mencegah oksidasi lemak sehingga digunakan sebagai pengawet salep
Pemerian : Massa jernih seperti kaca, warna kuning pucat atau kuning kecoklatan, bersudut-sudut, rapuh, mudah lengket satu dengan lainnya, bau dan rasa lemah mirip ter
Bagian yang digunaka : Sisa yang diperoleh pada penyulingan minyak atsiri dari damar minyak
Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


13.
Gallae
Nama lain : Jenitri, Manjakani
Tanaman asal : Quercus infectoria Olivier
Keluarga : Fagaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Asam penyamak sebesar 50-75%, asam galat sebeasar 2-4%, damar, pati, dan kalsium oksalat
Pegunaan : Antihemoroida (sebagai salep) dan bagian dari jamu singset
Pemerian : bau lemah, rasa sangat kelat, dan agak manis
Bagian yang digunakan : Gallae yang berasal dari bakal daun yang terkena pengaruh enzim serangga Cynips tinctoria
Penggunaan : Dalam wadah tertutuo baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a. Cara panen
Serangga Cynips tinctoria (keluarga Cynipidae) meletakkan telurnya pada pucuk dan batang muda. Larva yang keluar dari telur tersebut mengeluarkan cairan berisi enzim yang dapat mengubah pati ya g terdaoat dalam sel-sel di sekitar larva tersebut menjadi gula. Perubahan pati menjadi gula ini makin meningkat dan merangsang sel-sel jaringan yang bulat dan tengahnya berongga (karena dimakan larva tersebut).
Jenitri yang baik diperoleh dari jaringan yang belum ditinggalkan serangganya dan berbobot berat. Bergantung warnanya, jenitri dinamakan jenitri biru, hijau, atau hitam. Jenitri yang telah ditinggalkan serangganya, berbobot ringan, lebih menyerupai bunga karang, dan berwarna pucat disebut jenitri putih dan nilainya rendah.
b. Sediaan
Acidum tannicum (FI)
Kapsul MANJAKANI



XIII. CATATAN PELAKSANAAN               :
Diisi dengan kesulitan yang dialami selama prakti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar