murid

http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

murid

http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html" style="top : 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

murid

http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

Sabtu, 28 Januari 2017

MIKROSKOP


  1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
  1. Fungsi Mikroskop
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
  • Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.
Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang

  1. Macam – Macam Mikroskop
Berkaitan dengan jenis-jenis mikroskop, pembagiannya cukup rumit sebab tidak seragam. Secara sederhana, berdasarkan jumlah lensanya, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis yakni: 

1.                   Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal. Ini merupakan jenis mikroskop yang pertama diciptakan
Jenis-jenis Mikroskop - Mikroskop Monokuler

2.                  Mikroskop multi-lensa. Merupakan jenis mikroskop yang dikembangkan dari mikroskop lensa okuler dan lazim digunakan dewasa ini.
Jenis-jenis Mikroskop - Mikroskop Binokuler
Sementara itu, berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop dibagi atas: 













1.                   Mikroskop Cahaya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCDxkN9IVONRfwNknsiuaQndboOrYhq61YnLU6s8xF_JRsixI9HBsJ0Lrv9LTwDNSKz-Tk-cYeRNp_NnYyIpPn8zGg0Au-eIu6t3QI2WY0Rr00RfSiGRsGyfKJn00HwHO3fGChmABOLk4/s1600/Mikroskop+cahaya.jpg

Jenis mikroskop yang satu ini mempunyai kemampuan memperbesar objek sebanyak 1000 kali lipat. Ia memiliki bagian penyangga yang kokoh juga berat. Bagian tersebut memiliki fungsi sebagai penopang. Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi lensa antara lain lensa objektif, lensa okuler dan juga lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya. Adapun lensa objektif, ia berperan sebagai pembentuk bayangan pada tingkatan pertama. Bagian lensa ini yang menentukan susunan serta bagian dari objek yang diteliti. Terakhir, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan atau dibentuk oleh lensa objektif.
2.                   Mikroskop Elektron.
 











Jenis mikroskop yang satu ini bisa mengamati sebuah objek dengan pembesaran sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi elektro magnetic juga elektro static dalam mensetting pencahayaan juga tampilan objek. Mikrosko jenis ini memang cukup luar biasa sebab mampu menampilkan gambar lebih jelas juga dengan resolusi yang lebih sempurna ketimbang jenis mikroskop lainnya.

Lebih detil, mikroskop cahaya kembali dibagi menjadi dua kelompok umum yang didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya, jenis-jenis mikroskop tersebut adalah: 

1.                   Mikroskop Diseksi, yakni jenis mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian permukaan.
2.                  Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objek.
Mikroskop jenis kedua ini kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, antara lain: 

1.                   Mikroskop Monokuler, yakni jenis mikroskop yang digunakan mengamati bagian dalam objek dengan menggunakan 1 lensa okuler saja.
2.                   Mikroskop Binokuler, adalah jenis mikroskop yang digunakan juga mengamati bagian dalam objek tetapi lensanya berjumlah 2 lensa okuler.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOafNewJLikjOja-7Uzy2XWWzceQj7HUHxrcF7H6mTMxbLTlm2vDIum9jIcGEwjh4yWKLhlr0TGqWBJ4lH9GR1hOgTgjreBq710eycq-FuxagSrRGJS7NiByIL_PGGbslqGuA__mxn5fk/s1600/Monokuler+dan+Binokuler.jpg



Jika didasarkan pada tingkat kerumitan objek yang hendak diamati, maka jenis-jenis mikroskop antara lain: 

1.                   Mikroskop sederhana. Jenis yang satu ini umumnya digunakan di laboratorium sekolah.
2.                  Mikroskop Riset, yakni jenis mikroskop yang digunakan para ahli dalam penelitian.


  1. Bagian – bagian Mikroskop dan Fungsinya

·      Bagian-Bagian Mekanik (Optik)

1.      Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
2.      Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali.
3.      Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
4.      Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
5.      Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

·      Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
1.      Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
2.      Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
3.      Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
4.      Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
5.      Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
6.      Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
7.       Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

  1. Cara Penggunaan Mikroskop
https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/modul_online/naskah/mol38/images/9%20br.jpg

https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/modul_online/naskah/mol38/images/10%20br.jpg

https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/modul_online/naskah/mol38/images/13%20br.jpg

  1. Cara Pembuatan Preparat
  1. Preparat Non Serbuk :
1.      Siapkan batang yang akan diamati , pilihlah batang yang cukup lunak sehingga mudah diiris dengan silet
2.       Iris batang dengan silet secara melintang kea rah tubuh setipis mungkin , untuk preparat yang seperti daun , kita dapat menyelipkan daun pada potongan wortel atau gabus yang telah dibelah , kemudian mengirisnya bersamaan.
3.      Letakkan hasil sayatan pada obyek gelas dan tetesi air jika diperlukan tambahkan pewarna untuk memperjelas objek.
4.      Tutup dengan gelas penutup perlahan lahan , usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara
5.      Keringkan air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan kertas isap
6.      Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop
  1. Preparat Serbuk
1.      Siapkan obyek glass, cover glass, dan serbuk yang akan diamati.
2.      Ambil serbuk yang akan diamati (seujung tusuk gigi), Letakkan di atas obyek glass.
3.      Tetesi dengan air 1-2 tetes.
4.       Tutup dengan cover glass secara perlahan, usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara dengan cara menempelkan ujung cover glass pada ujung aquadest, miringkan perlahan – lahan hingga ujung cover disisi lainnya menempel pada obyekglas (bila perlu gunakan alat bantu bulpoin / pensil).
5.      Jika masih terbentuk gelembung udara goyangkan cover glass hingga gelembung udara menghilang
6.      Serap air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan cutton bud.
7.      Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop.
                                                                     
  1. Cara Pemeliharaan Mikroskop

a.       Memegang mikroskop dengan kedua tangan saat mengangkatnya
b.      Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunkan pembesaran kuat
c.       Tidak memutar tombol dengan keras
d.      Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop secara halus . Lensa – lensa mikroskop dapat dibersihkan dengan tissue lensa yang diberi alcohol 70 % . tidaak boleh menggunkan sapu tangan atau kain
e.       Bersihkan selalu mikroskop tersebut , terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa , sehingga partikel halus tidak menempel dan menggumpal serta mongering.
f.       Sebelum menyimpan mikroskop , meja nikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggesernya ke posisi semula , kondensor di turunkankembali , lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.
g.      Sebelum dikembalikan ditempatnya dipastikan mikroskop dalam keadaan kering ,sebelum dan seusudah digunakan.
h.      Simpan pada tempat yang bersih dan tidak lembap.



  1. Ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop
Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop adalah sebagai berkut :

1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, Sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).

  1. Gambar-gambar Mikroskopis Amylum
1.       Amylum Solani (Pati Kentang)                 5. Amylum Maydis (Pati Jagung)

Hasil gambar untuk amylum solani                            

2.       Amylum Oryzae (Pati Beras)                     6. Amylum Phaseoli (Pati Kacang Hijau)

Hasil gambar untuk amylum oryzae       
3.       Amylum Manihot(Pati Singkong)              7. Amylum Marantae (Pati Ararut)

          



4.       Amylum Tritici (Pati Gandum)

IV. LITERATURE          :
1.      asensalo.blogspot.com
2.      Buku Farmakognosi EGC Vol 2 hal 159-160
3.      www.softilmu.com
4.      Farmakognosi Bambang Sutrisno hal 178-180
5.      http://www.alatlabor.com/article/detail/39/cara-membuat-dan-mengamati-preparat-mikroskop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar