- Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat
dengan mata telanjang.
- Fungsi Mikroskop
Mikroskop
memiliki fungsi sebagai berikut :
- Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran
sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
- Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya,
bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail,
contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis
objek mikroskopis saja.
Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati
objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan
mata telanjang
- Macam – Macam Mikroskop
Berkaitan dengan jenis-jenis mikroskop, pembagiannya cukup rumit sebab
tidak seragam. Secara sederhana, berdasarkan jumlah lensanya, mikroskop dibagi
ke dalam dua jenis yakni:
2.
Mikroskop
multi-lensa. Merupakan jenis mikroskop yang dikembangkan dari mikroskop lensa
okuler dan lazim digunakan dewasa ini.
Sementara itu, berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop
dibagi atas:
1.
Mikroskop Cahaya.
Jenis mikroskop yang satu ini
mempunyai kemampuan memperbesar objek sebanyak 1000 kali lipat. Ia memiliki
bagian penyangga yang kokoh juga berat. Bagian tersebut memiliki fungsi sebagai
penopang. Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi lensa antara lain lensa
objektif, lensa okuler dan juga lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi
untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya. Adapun
lensa objektif, ia berperan sebagai pembentuk bayangan pada tingkatan pertama.
Bagian lensa ini yang menentukan susunan serta bagian dari objek yang diteliti.
Terakhir, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan atau
dibentuk oleh lensa objektif.
2.
Mikroskop Elektron.
Jenis mikroskop yang satu ini bisa mengamati sebuah objek dengan
pembesaran sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi elektro magnetic juga
elektro static dalam mensetting pencahayaan juga tampilan objek. Mikrosko jenis
ini memang cukup luar biasa sebab mampu menampilkan gambar lebih jelas juga
dengan resolusi yang lebih sempurna ketimbang jenis mikroskop lainnya.
Lebih detil, mikroskop cahaya kembali dibagi menjadi dua kelompok umum
yang didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya, jenis-jenis
mikroskop tersebut
adalah:
1.
Mikroskop Diseksi,
yakni jenis mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian permukaan.
2.
Mikroskop yang
digunakan untuk mengamati bagian dalam objek.
Mikroskop jenis kedua ini kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian,
antara lain:
1.
Mikroskop
Monokuler, yakni jenis mikroskop yang digunakan mengamati bagian dalam objek
dengan menggunakan 1 lensa okuler saja.
2.
Mikroskop
Binokuler, adalah jenis mikroskop yang digunakan juga mengamati bagian dalam
objek tetapi lensanya berjumlah 2 lensa okuler.
Jika didasarkan pada tingkat kerumitan objek yang hendak diamati, maka
jenis-jenis mikroskop antara lain:
1.
Mikroskop
sederhana. Jenis yang satu ini umumnya digunakan di laboratorium sekolah.
2.
Mikroskop Riset,
yakni jenis mikroskop yang digunakan para ahli dalam penelitian.
- Bagian – bagian
Mikroskop dan Fungsinya
· Bagian-Bagian
Mekanik (Optik)
1. Lensa Okuler,
yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat
melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran
6, 10, atau 12 kali.
2. Lensa Objektif,
yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada
mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali.
3. Kondensor, yaitu
bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
4. Diafragma, yaitu
bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan
mengenai preparat.
5. Cermin, yaitu
bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima.
Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
·
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
1. Revolver, yaitu
bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
2. Tabung Mikroskop,
yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler
mikroskop.
3. Lengan Mikroskop,
yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
4. Meja Benda, yaitu
bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada
meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang
diinginkan.
5. Makrometer
(pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek
yang diinginkan.
6. Mikrometer
(pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek
yang diinginkan.
7. Kaki Mikroskop,
yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada
tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop
hendak dipindahkan.
- Cara Penggunaan
Mikroskop
- Cara Pembuatan
Preparat
- Preparat Non Serbuk :
1. Siapkan batang yang akan diamati , pilihlah batang yang cukup lunak
sehingga mudah diiris dengan silet
2. Iris batang dengan silet
secara melintang kea rah tubuh setipis mungkin , untuk preparat yang seperti
daun , kita dapat menyelipkan daun pada potongan wortel atau gabus yang telah
dibelah , kemudian mengirisnya bersamaan.
3. Letakkan hasil sayatan pada obyek gelas dan tetesi air jika
diperlukan tambahkan pewarna untuk memperjelas objek.
4. Tutup dengan gelas penutup perlahan lahan , usahakan agar tidak
terbentuk gelembung udara
5. Keringkan air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan kertas
isap
6. Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop
- Preparat Serbuk
1.
Siapkan obyek glass, cover glass, dan serbuk yang akan diamati.
2.
Ambil serbuk
yang akan diamati (seujung tusuk gigi), Letakkan di atas obyek glass.
3.
Tetesi dengan air 1-2 tetes.
4. Tutup dengan cover glass secara perlahan, usahakan agar tidak
terbentuk gelembung udara dengan cara
menempelkan ujung cover glass pada ujung aquadest, miringkan perlahan – lahan
hingga ujung cover disisi lainnya menempel pada obyekglas (bila perlu gunakan alat bantu bulpoin / pensil).
5.
Jika masih terbentuk gelembung
udara goyangkan cover glass hingga gelembung udara menghilang
6.
Serap air yang berlebihan
disekitar kaca penutup dengan cutton bud.
7.
Preparat siap untuk diamati
dengan mikroskop.
- Cara Pemeliharaan
Mikroskop
a. Memegang mikroskop dengan kedua tangan saat mengangkatnya
b. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunkan
pembesaran kuat
c.
Tidak memutar tombol dengan
keras
d. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop secara halus . Lensa –
lensa mikroskop dapat dibersihkan dengan tissue lensa yang diberi alcohol 70 %
. tidaak boleh menggunkan sapu tangan atau kain
e. Bersihkan selalu mikroskop tersebut , terutama hapus semua minyak
imersi di permukaan lensa , sehingga partikel halus tidak menempel dan
menggumpal serta mongering.
f. Sebelum menyimpan mikroskop , meja nikroskop diatur lagi dan lensa
objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggesernya ke
posisi semula , kondensor di turunkankembali , lampu dikecilkan intensitasnya
lalu dimatikan.
g. Sebelum dikembalikan ditempatnya dipastikan mikroskop dalam keadaan
kering ,sebelum dan seusudah digunakan.
h. Simpan pada tempat yang bersih dan tidak lembap.
- Ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop
Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop
adalah sebagai berkut :
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering,
bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai
ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat
higroskopis, Sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu
dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau
plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan
debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau
kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan
kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%.
Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat
dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati,
jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena
akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan
larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa
tindakan tersebut aman.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu
mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa,
sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering.
Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan
goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas
meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur
lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat
penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan
intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).
- Gambar-gambar
Mikroskopis Amylum
1. Amylum Solani (Pati
Kentang) 5. Amylum Maydis
(Pati Jagung)
2. Amylum Oryzae (Pati
Beras) 6. Amylum Phaseoli (Pati
Kacang Hijau)
3. Amylum Manihot(Pati
Singkong) 7.
Amylum Marantae (Pati Ararut)
4. Amylum Tritici (Pati
Gandum)
IV. LITERATURE :
1. asensalo.blogspot.com
2.
Buku Farmakognosi EGC Vol 2 hal
159-160
4. Farmakognosi Bambang Sutrisno hal 178-180
5.
http://www.alatlabor.com/article/detail/39/cara-membuat-dan-mengamati-preparat-mikroskop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar